Kisah di Balik Gaya
Arsitektur Gotik
By Kevin
KETIKA menjelajahi
kota-kota di Eropa, boleh jadi anda akan terpana melihat bangunan-bangunan tua
seperti gereja masih berdiri dengan kokoh dan terawat. Selain itu, yang
membuat takjub adalah gaya arsitektur yang diperlihatkan sangat menarik.
Salah satu gaya arsitektur yang sering terlihat pada
bangunan-bangunan di Eropa adalah gaya arsitektur gotik.
Arsitektur gotik adalah gaya arsitektur yang digunakan
selama abad pertengahan tengah dan akhir. Gaya ini berevolusi dari arsitektur Romanesque dan diteruskan oleh
arsitektur renaisans. Arsitektur ini berasal dari Peranics saat para tukang
bangunan, pembuat gelas, dan perajin seni lainnya yang inegin merealisasikan
keinginan dari pemimpin agama mereka.
Gotik pertama kali di perkenalkan dengan nama French Style atau Gaya ala Perancis.
Model aristektur ini menerapkan ketegasan yang ditampilkan pada bentuk-bentuk
lengkungan, kaca yan berwarna-warni, dan batu pahatan. Pada gaya arsitektur
Perancis klasik ini, segala hal yang berbau natural tidak diperlihatkan.
Meskipun seniman Italia sendiri menyebut gaya arsitektur
model ini sebagai gaya arsitektur kaum bar-bar, faktanya gay arsitektur ala
Perancis atau Gotik banyak diterapkan pada bangunan-bangunan menakjubkan. Kini,
gaya gotik juga diterapkan pada rumah-rumah modern zaman sekarang.
Dalam arsitektur gotik, kapur putih digunakan sebagai
dekorasi patung, marmer digunakan sebagai fitur bangunan, dan batu bata
digunakan sebagai dinding bangunan yang disebut dengan ‘Backsteingotik’ seperti
di Jerman dan Skandinavia. Filsafat arsitektur gotik adalah vertikalisme,
transparan, dan hiasan. Garis vertikal mengungkapkan ciri zaman yang mengarah
total pada pengabdian ke Tuhan Yang Maha Esa.