Oleh Kevin
Sejumlah kota di Indonesia mempunyai lahan yang miring
karena topografi tanah yang bergunung-gunung atau berbukit-bukit. Contohnya
adalah Semarang dan Bandung. Wilayah kota Semarang memang bervariasi. Bagian
perbukitan mendominasi di bagian selatan. Bagian utara adalah kawasan yang
rawan rob. Sementara itu, di bagian timur dan barat relatif lebih rata.
TIDAK jauh
berbeda dengan Semarang, kawasan Bandung juga mempunyai topografi tanah yang bervariasi. Bagian tengah kota merupakan
daerah yang lebih rendah dibandingkan daerah pinggiran kota.
Hal ini membuat struktur bangunan di kedua kota ini perlu
menyesuaikan karakteristik topografi kota. Rumah-rumah yang berlokasi di tanah
atau lahan yang miring pun tak sedikit jumlahnya. Bangunan di lahan miring
sebenarnya memiliki banyak risiko. Banjir atau longsor adalah ancaman utama.
Apalagi jika struktur bangunannya tidak tepat dan fondasinya kurang kuat.
Untuk itu, ada beberapa pertimbangan dalam membangun rumah di lahan yang miring. Berikut ini beberapa diantaranya :
Struktur Tanah
Untuk membangun rumah di lahan yang miring, terlebih dahulu
anda perlu mengenal struktur tanahnya. Jika tanah tergolong terlalu gembur,
biasanya lebih rentan longsor dan mudah tergerus air. Tanah berpasir umumnya
mempunyai struktur yang juga kurang stabil. Tanah yang bercadas atau didominasi
batu kapur biasanya cenderung lebih kokoh tetapi keras dan air tanah sukar
didapat.
Fondasi
Setelah mengetahui struktur dan jenis tanah, anda perlu
memikirkan tentang fondasi rumah. Karena berlokasi di lahan miring, fondasi
rumah bisa dilakukan denga cara meratakan permukaan tanah terlebih dahulu. Cara
lainnya adalah membangun rumah dengna mengikuti struktur topgrafi lahan. Namun,
anda perlu memastikan bahwa rumah yang dibangun mempunyai fondasi yang kokoh
untuk menopang beban rumah.
Desain
Menentukan desain rumah di lahan miring memang berbeda
dengan rumah di lahan yang rata. Jika mengikuti kondisi lahan, anda bisa
membuat rumah dengan mengikuti struktur tanah. Gunakan anak tangga untuk
menghubungkan permukaan rumah yang tidak rata. Agar tampilan tidak membosankan,
aturlah pemasangan lampu taman agar lebih menarik.
Jangan lupa, perhitungkan system drainase di sekitar rumah. Perhatikan pula tentang
pencahayaan. Karena berlokasi di ketinggian atau topografi yang tidak rata,
anda justru bisa memaksimalkan pencahayaan alami dari sinar matahari saat siang
hari. Berikan bukaan yang lebar untuk penerangan alami ini.
Tanamlah Pohon
Keberadaan pohon penting untuk menjaga struktur tanah. Pohon
juga berfungsi menampung air agar air hujan tidak mengalir bebas ke bawah saat
musim hujan. Untuk itu, tanamlah pohon-pohon di sekitar rumah.
Akses Jalan
Rumah di lahan miring biasanya mempunyai akses yang tak
mudah. Tanjakan, turunan, tikungan tajam, dan jenis jalan yang belum diaspal
bisa jadi merupakan akses menuju rumah anda. Anda perlu memperhitungkan akses
jalan dengna lokasi garasi untuk kendaraan. Cermati pula kondisi mesin,
terutama gas dan pengereman kendaraan anda karena akan digunakan untuk
melintasi jalan yang bermedan berat.
Rumah di lahan miring memang sepintas kurang nyaman.
Pembangunan dan desain pun lebih susah. Namun, justru dengan lokasi unik ini,
anda bisa menuangkan kreativitas dalam pembangunannya. Memanfaatkan topografi
tanah untuk menciptakan desain yang baru dan unik pastilah menjadi tantangan
tersendiri untuk anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar