Hunian untuk Pebisnis
Bonafide
By Kevin
Warga yang tetap berniat hidup di kota-kota besar, suka atau
tidak suka, harus mengamini kredo bahwa kehidupan kelak ada di unit-unit ruang
pada gedung-gedung yang tinggi. Bila masih mempertahankan keinginan untuk
tinggal di rumah konvensional, mereka harus menyediakan dana yang amat besar
agar bisa membeli rumah di pusat keramaian atau hidup di pinggiran kota yang
jaraknya belasan hingga puluhan kilometer dari tempat kerja.
Dengan tinggal di apartemen yang dibangun di pusat kota,
setidaknya kita masih dapat mencapai kantor atau berbelanja dalam jarak yang
dekat. Bahkan, seiring derasnya gaya hidup dan kebutuhan, apartemen yang dibangun
di tempat-tempat strategis kini menawarkan beragam fasilitas modern yang dapat
dinikmati dalam satu atap.
Sekarang bayangkan, mengapa anda mesti tinggal dalam
unit-unit apartemen yang harganya selangit? Bukankah dengan uang sebanyak 2
milyar lebih, anda bisa membeli tanah dan membangun rumah? Ini adalah
pertanyaan yang masuk akal bila kita tengah berbincang tentang sebuah apartemen
mewah.
Namun, marilah kita ungkap pertanyaan itu seara lebih
kontekstual pada kota metropolitan semacam Jakarta, kita tentu akan menemukan
jawaban yang berbeda, Jakarta yang memeram kawasan emas seperti Kuningan,
mensyaratkan siapa pun yang ingin bermukim di dalamnya mesti merogoh kantong
leibh dalam. Akan tetapi, biaya “mahal” ini akan proporsional dengan manfaat
yang didapat.
Kuningan adalah pusat aktivitas bisnis ibu kota. Para pebisnis
dari luar negeri juga tahu akan hal ini. Pada kekiniannya, semua orang yang
ingin tinggal di kawasan ini pasti menyimpan tujuan dapat secepat mungkin
menjangkau tempat-tempat yang mengalirkan uang dan kantor-kantor pemerintahan. Menjadi
masuk akal bila tempat tinggal yang begitu strategis ini dihargai miliaran
rupiah. Apalagi dikaitkan dengan keuntungan bisnis yang akan dicapai pada masa
mendatang.