Rumah Minimalis Juga
Bisa Tahan Gempa
By Kevin
ANDA masih
ingat tragedy gempa Yogyakarta tahun 2006 silam? Setelah kejadian tersebut,
cukup banyak orang yang khawatir terhadap daya tahan rumahnya terhadap gempa.
Berbagai solusi pun coba dilakukan, salah satunya melalui penggunaan rangka
atap baja ringan dan genteng metal.
BEDASARAKAN Informasi dari Tatalogam,
rangka atap baja ringan tercatat pertama kali digunakan di dunia pada tahun
1942. Sebelumnya, masyarakat Indonesia hanya mengenal dua jenis rangka atap,
yaitu rangka atap dengan bahan kayu, dan besi konvensional. Sejak diperkenalkan
ke industry perumahan pada akhir tahun 2005, rangka atap baja ringan mendapatkan
respons yang baik.
Salah satu
rangka atap baja ringan yang mungkun sudah anda kenal adalah Sakura Truss.
Produk ini terbuat dari bahan baku metal Zincalume dan Bluescope Steel.
Zincalume sendiri merupakan perpaduan antara 55% alumunium, 43,5% zinc (kaleng),
dan 1,5% silicon alloy.
Kelebihan
dari penggunaan produk ini antara lain, empat kali leibh kuat daripada baja
galvanis, 30% lebih kuat dari mild steel,
antikarat, antirayap, tak menyusut, dan tak melendut. Dari segi presisi, produk
ini memiliki standar betnuk dan ukuran yang tetap karena semua komponen
diproduksi dengan menggunakan mesin teknologi tinggi di BlueScope Steel.
Selain
ringan, produk ini pun dapat dipasang pada berbagai bentuk atap segala
bangunan, perhitungan desain dan kalkulasi konstruksi, menggunakan software dari Australia, pemasangan
instalasi mudah tanpa perlu pengelasan, dan rangka dapat dirakit di pabrik
maupun di proyek.
Kini kayu
semakin sulit didapatkan. Apalagi dengan maraknya pembalakan liar di mana-mana.
Selain itu, rangka kayu pun kerap terkendala masalah dimakan rayap. Penggunaan
genteng metal pun diyakini bisa mengantisipasi kerusakan berat di rumah akibat
gempa.
Keuntungan
untuk rumah yang dipasang gentel metal adalah tak perlu dicat. Bahannya pun
ringan sehingga secara konstruksi lebih hemat karena fondasinya bisa lebih
efisien. Hal utama adalah adanya sitem
interlock shingga genteng tak jatuh dan tak mungkin bocor.
Jika
dibandingkan dengan atap yang terbuat dari seng, genteng metal baru mulai
berkarat jika sudah memasuki usia 25 tahun. Sementara itu, jika dibandingkan
dengan genteng beton, genteng metal lebih ringan sekitar sepersepuluh dari
genteng beton.
Jika anda
memiliki rumah yang minimalis, tersedia genteng metal tipe Fancy yang memiliki
bentuk yang simpel. Bahkan, tersedia juga tipe lapisan batua nsehingga meredam
suara yang terlalu berisik ketika hujan.
Memiliki
rumah minimalis bukan berarti tak bisa antisipasi gempa. Oleh sebab itu, tak
salahnya jika anda mulai berinvestasi melalui rangka atap baja ringan dan genteng
metal demi masa depan.