BERCENGKERAMA DENGAN
KREASI
By Kevin
# “To invent, you need
a good imagination and a pile of junk.” Thomas Alva Edison-120 roman granit
xtra| xtra large- dengan ukuran 120x60cm
menjadi pilihan ukuran terbesar di kelasnya yang diproduksi di Indonesia | xtra
spacious-mengurangi jumlah nat dan menghasilkan kesan ruang yang lebih luas dan
mewah | xtra value-merupakan produk teknologi canggih sebagai slusi cerdas
meningkatkan nilai tambah properti bangunan serta mempermudah dan mempercepat
pelaksanaan kosntruksi |xtra beautiful-menghasilkan keindahan desain sempurna
hasil aplikasi teknologi digital tecnica
INILAH salah satu ungkapan legendaris penemu besar
dunia yang juga dikenal amat produktif dengan memegang 1.093 hak paten.
Ungkapan ini bukanalh tanpa alasan, imajinasi yang ekrap dituding sekadar
impian di siang bolong sesungguhnya adalah akar dari sebuah inovasi.
Dunia
teknologi informasi memperlihatkan hal tersebut dengan jelas antara lain
melalui teknologi layar sentuh yang secara revolusioner mengubah pengalaman
orang dalam menggunakan peranti elektronik. Tak ubahnya dengan indsutri bahan
bangunan, evolusi teknologi menjadi jawaban untuk berkreasi menciptakan desain sesuai
impian, yang tak hanya estetis, tetapi juga kokoh dan berkualitas.
Iringi Tren
Hal tersebut
berkat diterapkannya teknologi digital dalam dunia bahan bangunan, seperti
halnya di industry keramik. Ditemukannya teknologi cetak digital memberi
peluang utnuk imajinasi berkembang liar dan bisa diwujudkan.
Teknologi
yang telah menjadi tren di dunia keramik ini pun memberi solusi atas semakin
langkanya bahan baku alam. Desain batu alam atau kayu dengan beragam varian
warna maupun motif bisa diahsilkan lewat proses cetak digital keramik.
Keberagaman desainnya juga terus bertambah seiirig tuntutan pasar.
Menyambut
angin perubahan yang dibawa dari Italia dan Spanyol-yang juga kiblat indsutri
keramik dunia-itulah, Roman Ceramics sejak tahun 2010 mengeluarkan varian Digital
Tecnica yang diikuti dengan diluncurkannya Roman Granit pada dua tahun lalu
dengan menampilkan inovasi tersendiri.
Roman granit
menjawab kebutuhan pasar yang menuntut keramik dengan nat kecil dengan teknik cutting. “Cutting” menjadi solusi
praktis sehingga ukuran nat bisa 1-2 milimeter.
Revolusioner
Dengan tetap
menerapkan teknologi gress yang telah diperkenalkan sejak tahun 2008, loleksi
terbar udari Roman Granit kali ini muncul dengan motif desain kayu berukuran
120 x 20 sentimeter dan 120 x 15 sentimeter.
Mengapa
harus demikian besar? Untuk desain kayu, ukuran ini memberi kesan kayu alami,
layaknya sebilah papan kayu. Dengan demikan ,efek natural lebih kuat. Semakin
besar ukurannya semakin memberi nilai lebih.
Memberi
nilai tambah inilah yang menjadi perhatian utama sebuah inovasi. Sebagai
contoh, pada Roman Granit ukuran 120 x
20 sentimeter, juga terdapat
desain konkret dan batu travertine. Keramik ini bisa menjadi
pengganti pengunaan batu alam asli yang harus diproses lebih lanjut, seperti coating, doptong, hingga beban yang
lebih tinggi pada struktur bangunan.
Lain halnya
dengan keramik desain ini yang hanya memiliki bobot 17 kilogram dan ketebalan
12 milimeter, beban pada bangunan akan lebih ringan. Ada banyak hal lagi nilai
tersembunyi di balik penggunaan keramik ini.
Teknologi
ini memang bisa elbih mengoptimalkan dan mengeksplorasi kesan natural yagn kini
tengah menjadi tren paar, menyusul konsep modern dan minimalis yang masih
digandrungi. Itu sebabnya, warna abu-abu, hitam, atau putih yang identik dengan
kesan modern masih banyak dicari. Namun, gaya natural yang lebih mengarah ke
batu alam atau kayu juga merupakan pasar yang tengah berkembang, sehingga
dengan perubahan tren gaya hidup yang kini lebih menekankan konsep kembali ke alam.
Varian
teranyar dari Interlok yang mengeksplor bentuk dan kreasi lewat sisi keramik
yang inovatif. Hadir dengan desain interlock lantai dau sisi dan empat sisi,
berukuran 40 x 40 sentimeter, sistem interloking membuat garis batas
antarkeping keramik tersamarkan sehingga setiap desain yagn diaplikasikan
tampak seolah menyatu.
Hadir pula
desain interlock untuk dinding dengan bentuk pola unik dalam ukuran 20x40
senitmeter, yaitu bentuk heksagonal, elips, dan lingakran untuk menciptakan
kreasi di laur kebiasaan.
Kehadiran
inovasi ini tak hanya menjadikan pelapis lantai adalah barang komoditi
finishing biasa, melainkan mampu memberi niali tambah bagi property secara
keseluruhan. Di Indonesia, di tengah industry property dan daya beli masyarakat
yang berkembang, pasar keramik turut terdongkrak.