Poperti China Selalu
Menyala
Oleh Kevin
BANGUNAN adat atau keagamaan warga China selalu menarik
diamati. Peroperti tersebut umumnya memiliki banyak ornament yang mengisahkan
atau mengabarkan sejumlah symbol. Warna-warna menyala juga lumrah menyelimuti
peroperti warga China.
Di jalan-jalan ke Kelenteng Petak Sembilan (Kim Tek Le) di
Jakarta, misalnya, kita akan bertemu ornament burung api dan naga pada pintu
masuknya. Burung api dan naga menjadi symbol ratu dan kaisar. Tempat ibadah
yang juga disebut Kelenteng Kebajikan Emas ini di pintu utamanya juga terdapat
lukisan Men Shen sebagai symbol penjaga kelenteng dari segala keburukan.
Di Semarang, Jawa Tengah, juga berdiri megah Kelenteng Tay
Kak Sie. Ornamen-ornamen yang membungkus kelenteng ini juga memiliki arti yang
dalam. Semisal, naga yang mewakili kekuatan dan sosok laki-laki; burung api
sebagai symbol keluwesan, kebajikan, dan sosok perempuna; bamboo yang melambangkan
keabadian; dan bunga moi yang berbicara tentang keindahan.
Warna juga memainkan peran penting dalam aristektur warga
china. Bahkan ada beberapa warna yang diwajibkan ada dalam suatu bangunan
karena dianggap mendatangkan kebaikan. Begitu pula terdapat warna yang
sebaiknya sedikit saja ada atau jika mungkin ditiadakan dari suatu property.
Menurut ilmu psikologi, warna memang membawa pengaruh tertentu terhadap orang
yang tinggal di sekitarnya.
Warna emas semisal, warna yang dianggap amat bagus karena
mengundang keberuntungan dan keceriaan. Disusul merah yang menajdi symbol
kemakmuran dan kebahagiaan. Tak mengherankan jika apda perayaan imlek, warna
emas dan merah tampil cukup dominan. Warga china juga percaya, warna biru dapat
mendatangkan ketentraman. Sementara itu, putih menjadi tanda kesedihan.
Warna tak hanya memulas fisik bangunan. Perelengkapan
sembahyang seperti lilin juga tak luput dari pewarnaan yang penggunaannya bisa
disesuaikan dengan situasi. Sebagai contoh, lilin berwarna biru menajdi symbol bakti.
Sementara, untuk menguarkan kebijaksanaan digunakan lilin kuning. Jika hendak
menyembunyikan cinta kasih, lilin merah adalah wakilnya.
Adapun lilin warna putih dipakai untuk menegaskan adanya
kesucian, dan lilin oranye menjadi pembawa semangat. Secara umum, pemahaman
warna masyarakat china tak jauh berbeda dengan masyarakat lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar