By Kevin
Hemat enegi dapat dimulai dari dalam rumah sendiri. Membangun
atau merenovasi rumah, misalnya, tidak hanya mementingkan gaya, tetapi juga
kiat agar hunian ramah lingkungan.
MELANSIR Mitra
Renovasi Rumah, ada alternative yang dapat anda lakukan untuk menghemat biaya
pembangunan dan perawatan rumah. Cara ini tidak mengabaikan desain yang
terkesan alami, yaitu dengan metode unfinished
(tanpa melakukan finishing, alias apa adanya) ataupun menggunakan konsep material expose.
Beberapa contoh yang dapat dilakukan, di samping menggunakan
lantai berbahan marmer. Anda bisa mencoba cukup dengan menggunakan semen
(cement expose) pada lantai. Selain lebih berhemat, lantai semen tidak mudah
terlihat kotor dan terkesan berminyak jika belum dibersihkan.
Selain itu, anda dapat mencoba membangun rumah tanpa harus
dicat. Selain hemat energy, cara ini hemat perawatan. Sebagai pengganti cat dinding,
anda cukup menggunakan teknik cata acian expose, jadi hanya sampai pada tahap
termbok dilapisi acian. Bila ingin lebih hemat lagi, cukup batako tanpa
dilapisi acian (batako expose).
SUMBER
pencahayaan ada dua, alami dan buatan. Sinar matahari sebagai sumber cahaya
alami dibutuhkan pada siang hari. Perancangan jendela yang baik dapat
memungkinkan masuknya sinar matahari ke setiap sudut ruangan. Selain mampu
mendatangkan suasana segar pada pagi hari, sumber cahaya gratis ini juga baik
untuk kesehatan.
Desain
rumah yang lebih terbuka pada dinding dan atap akan memaksimalkan cahaya
matahari masuk ke rumah. Agar udar
di dalam rumah mengalir, harus ada lubang ventilasi pada arah tegak lurus
datangnya angin. Jika sejajar dengan arah angin, sedikit sekali kemungkinan
angin akan masuk ke rumah.
Aturlah penempatan ruangan dengan cara memperbanyak bidang
yang mengarah ke utara dan selatan. Setiap ruangan diusahakan mempunyai jendela
atau ventilasi supaya ada pertukaran udara. Hal ini dilakukan supaya pnasa
matahari tidak langsung masuk ke dalam rumah
dan mengakibatkan suhu rumah
naik sehingga penggunaan AC dapat dikurangi.
PENGGUNAAN bahan bangunan yang mudah lapuk sebaiknya
dilengkapi dengna saluran air hujan yang terbuka dan terletak di bawah cucuran
atap. Ini berguna untuk mengalirkan ke sumur-sumur resapan atau selokan. Dengan
demikian, perletakan bangunan rumah sebaiknya dapat mengalirkan air hujan
maupun air buangan dengan lancar dan
teratur.
Selanjutnya, letak rumah perlu disesuaikan dengan arah
angin (basah dan kering). Ventilasi yang
paling baik searah dengan tiupan angin. Angin berfungsi memberikan udara sejuk
dan membantu sirkulasi udara di dalam lingkungan. Kemudian, rumah sebaiknya
dibangun dengan mempertimbangkan keserasian terhadap lingkungan sekitarnya.
Kondisi dan ketinggian tanah akan memengaruhi perletakan
bangunan rumah terhadap tanah yang mendukung bangunan itu. Tanah yang lembek
membutuhkan fondasi yang lebih besar dan dalam. Tanah yang berair sebaiknya
menggunakan lantai yang kedap air atau
panggung agar tidak terpengaruh kelembaban tanah. Dengan perletakan bangunan
rumah yang benar, lingkungan akan menjadi tertib, serasi, dan hemat energy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar