Sabtu, 04 April 2020

INSPIRATORIaL|BAHAN BANGUNAN



Rumah Minimalis Juga Bisa Tahan Gempa
By Kevin

ANDA masih ingat tragedy gempa Yogyakarta tahun 2006 silam? Setelah kejadian tersebut, cukup banyak orang yang khawatir terhadap daya tahan rumahnya terhadap gempa. Berbagai solusi pun coba dilakukan, salah satunya melalui penggunaan rangka atap baja ringan dan genteng metal.
BEDASARAKAN Informasi dari Tatalogam, rangka atap baja ringan tercatat pertama kali digunakan di dunia pada tahun 1942. Sebelumnya, masyarakat Indonesia hanya mengenal dua jenis rangka atap, yaitu rangka atap dengan bahan kayu, dan besi konvensional. Sejak diperkenalkan ke industry perumahan pada akhir tahun 2005, rangka atap baja ringan mendapatkan respons yang baik.
Salah satu rangka atap baja ringan yang mungkun sudah anda kenal adalah Sakura Truss. Produk ini terbuat dari bahan baku metal Zincalume dan Bluescope Steel. Zincalume sendiri merupakan perpaduan antara 55% alumunium, 43,5% zinc (kaleng), dan 1,5% silicon alloy.
Kelebihan dari penggunaan produk ini antara lain, empat kali leibh kuat daripada baja galvanis, 30% lebih kuat dari mild steel, antikarat, antirayap, tak menyusut, dan tak melendut. Dari segi presisi, produk ini memiliki standar betnuk dan ukuran yang tetap karena semua komponen diproduksi dengan menggunakan mesin teknologi tinggi di BlueScope Steel.
Selain ringan, produk ini pun dapat dipasang pada berbagai bentuk atap segala bangunan, perhitungan desain dan kalkulasi konstruksi, menggunakan software dari Australia, pemasangan instalasi mudah tanpa perlu pengelasan, dan rangka dapat dirakit di pabrik maupun di proyek.
Kini kayu semakin sulit didapatkan. Apalagi dengan maraknya pembalakan liar di mana-mana. Selain itu, rangka kayu pun kerap terkendala masalah dimakan rayap. Penggunaan genteng metal pun diyakini bisa mengantisipasi kerusakan berat di rumah akibat gempa.
Keuntungan untuk rumah yang dipasang gentel metal adalah tak perlu dicat. Bahannya pun ringan sehingga secara konstruksi lebih hemat karena fondasinya bisa lebih efisien. Hal utama adalah adanya sitem interlock shingga genteng tak jatuh dan tak mungkin bocor.
Jika dibandingkan dengan atap yang terbuat dari seng, genteng metal baru mulai berkarat jika sudah memasuki usia 25 tahun. Sementara itu, jika dibandingkan dengan genteng beton, genteng metal lebih ringan sekitar sepersepuluh dari genteng beton.
Jika anda memiliki rumah yang minimalis, tersedia genteng metal tipe Fancy yang memiliki bentuk yang simpel. Bahkan, tersedia juga tipe lapisan batua nsehingga meredam suara yang terlalu berisik ketika hujan.
Memiliki rumah minimalis bukan berarti tak bisa antisipasi gempa. Oleh sebab itu, tak salahnya jika anda mulai berinvestasi melalui rangka atap baja ringan dan genteng metal demi masa depan.