Senin, 17 Maret 2014

Ken Yeang, Sang Arsitek Ekologi

Teks asli oleh Ren Katili (Kompas 6 Desember 2013), disajikan kembali oleh Kevin



“I’m an ecologist first, an architect second.”


Pria bernama lengkap Kenneth Yeang yagn dikenal sebagai ahli ekologi dan arsitek ini lahir di Penang, Malaysia 65 tahun silam. Dialah arsitek di Asia yang paling konsisten membawa angin perubahan dalam pembangunan berwawasan lingkungan. Hasil karyanya tidak hanya di Asia, tetapi juga berdiri di daratan Eropa dan Australia.


Alam merupakan sumber inspriasi terbesar Ken. Hal ini tampak pada karya-karya arsitekturnya yang selalu mampu beradaptasi dengan alam sekitar. Bagi Ken, sebuah karya arsitektur itu bukan merupakan sebuah obyek yang independen, melainkan bangunan yang berintergrasi dengan baik terhadap karakteristik lingkungan tempat bangunan itu berada, baik terhadap topografinya, air tanah, vegetasi, maupun spesies yang lainnya.


Menurut Ken, bangunan seharusnya dapat mengimitasi system ekologi. Banyak karakteristik dalam ekosistem yang dapat diambil dan dijadikan contoh. Selain itu, sustainability atau berkelanjutan merupakan salah satu system ekologi yang mampu diadaptasi pada lingkungan binaan yang dibangun oleh manusia.


Di ekosistem, tidak ada istilah sampah karena hasil akhir dari sebuah proses merupaka nawal dari suatu proses yang lain. Begitu juga dengan energy. Hal inilah yang harus diadopsi dan diimitasi dari proses perputaran energy dalam ekosistem. Prinsip penggunaan energy matahari yagn kemudian terurai melalui proses fotosintesis inilah yang sering diadopsi oleh Ken Yeang dengan menggunakan solar system (photovoltaic system) di setiap design bangunannya.


Merenovasi suatu bangunan yang telah ada untuk menjadi lebih hijau, menurut Ken, sama pentingnya dengan membangun gedung hijau yang baru. Cara yang mudah digunakan pada bangunan yang telah dibangun, seperti lebih mengutamakan penggunaan cahaya matahari yang maksimal untuk penerangan bangunan. Cara lain yang dapat diterapkan adalah pengurangan energy untuk pendingin ruangan dengan penghawaan alami.


Selain praktisi, Ken Yeang dikenal sebagai akademisi dengan mengajar dan memberikan kulliah di berbagai institusi pendidikan arsitektur di seluruh dunia, termasuk University of Sheffield, royal Melbourne Institute of Technology, Curtin University, dan beberapa universitas lain.


Melalui konsultan arsitek yang didirikannya, penyandang gelar PhD dari Cambridge University ini telah menerima lebih  dari 20 penghargaan termasuk Aga Khan Award for Architecture (1995) dan The Australian Institute of Architecture International Award (1997 dan 1999).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar