Kamis, 03 Maret 2022

inspiratorial|renovasi&keramika

MERIAPNYA BISNIS BAHAN BANGUNAN
By Kevin
Angin segar dalam dunia property terus berembus. Pertumbuhannya memelesat dengan cepat
BAK  CENDAWAN di musim penghujan, rumah-rumah baru muncul mengisi lahan-lahan yang masih kosong. Kodisi ini amat wajar karena konon kebutuhan rumah di Indonesia berkisar 800.000-850.000 unit per tahun. Adapun yang terpenuhi baru sekitar separuhnya. Pertumbuhan di bidang property pun tak ayal terus menanjak.
Pertumbuhan tersbut juga didukung bertambahnya masyarakat kelas menengah, jumlah penduduk yang besar, bunga kredit perbankan yang makin rendah, dan konsumsi domestic yang solid. Merebaknya warga kelas menengah adalah faktor pendorong pertumbuhan property yang paling penting. Para pengembang bahkan berani menyatakan 63 persen penduduk Indonesia adalah golongan menengah. Mereka inilah yang mampu membeli atau mencicil rumah.
Namun, warga yang kekuatan ekonomi yang tidak besar bukan berate tak membeli rumah. Mereak tetap membeli rumah-rumah murah. Itulah sebabnya para pengembang terus membangun rumah-rumah dengan harga rendah. Semau orang membutuhkan hunian. Pasar untuk rumah, dengan berbagai variasi luas dan harganya, masih terbuka lebar.
Bisnis bahan bangunan tumbuh subur
Pertumbuhan property juga ditandai dengna munculnya berbagai bahan bangunan baru, sebagai komponen utama bagi bisnis property, bahan bangunan niscaya akan makin banyak diserap pasar. Tingginya permintaan bahan bangunan pun menuntut para produsen bahan bangunan utnuk menghadirkan produk-produk baru, menciptakan inovasi, atau menambah varian produk yang sudah dikeluarkan sebelumnya.
Berkembangnya teknologi pembangunan gedungdari isu lingkungan yang marak dewasa ini juga turut berpengaruh pada penciptaan bahan-bahan bangunan. Membangun berarti berusaha menghemat energy dan sumber daya alam. Bahan-bahan bangunan baru pada umumnya lebih memerhatikan ekologi lingkungan dan fisika bangunan. Ilmu bahan bangunan baru bahkan dapat memberi pengertian terhadap cara, pengaruh, dan akibat bahan bangunan yang digunakan dalam konstruksi gedung (Frick dan Widmer, 2006).
Bahan bangunan amat krusial dalam pembuatan rumah atau bangunan lain karena menentukan kualitas keseluruhan bangunan. Dengan semakin banyaknya bahan bangunan baru, konsumen pun dapat lebih leluasa memilih sesuai dengan konsep bangunan yang akan dibuatnya.
Konsumen juga semakin dimudahkan memilih bahan bangunan dengan ritel modern yang memiliki konsep menyediakan segala kebutuhan konsumen di bawah satu atap. Membeli keperluan bahan bangunan di satu tempat saja akan menghemat waktu konsumen dan membantu konsumen memilah mana yang paling cocok untuk bangunan yang dirancangnya.Konsep inilah yang diusung oleh Mitra 10.
Mendirikan bangunan bukanlah sekadar menjadikannya berdiri tegak. Dalam proses itu, anda membangun sebuah tempat yang di dalamnya akan terjalin interaksi antar penghuni, berlangsung obrolan seru, atau tercipta keceriaan dan kehangatann. Merencanakan bangunan dengan bahan bangunan yang tepat adalah langkah bijak untuk menjadikan semua interaksi itu terasa nyaman.