Jumat, 18 April 2014

Mengatasi Risiko Rumah di Lahan Miring

Oleh Kevin


Sejumlah kota di Indonesia mempunyai lahan yang miring karena topografi tanah yang bergunung-gunung atau berbukit-bukit. Contohnya adalah Semarang dan Bandung. Wilayah kota Semarang memang bervariasi. Bagian perbukitan mendominasi di bagian selatan. Bagian utara adalah kawasan yang rawan rob. Sementara itu,  di bagian timur dan barat relatif lebih rata.

TIDAK jauh berbeda dengan Semarang, kawasan Bandung juga mempunyai topografi tanah yang bervariasi. Bagian tengah kota merupakan daerah yang lebih rendah dibandingkan daerah pinggiran kota.

Hal ini membuat struktur bangunan di kedua kota ini perlu menyesuaikan karakteristik topografi kota. Rumah-rumah yang berlokasi di tanah atau lahan yang miring pun tak sedikit jumlahnya. Bangunan di lahan miring sebenarnya memiliki banyak risiko. Banjir atau longsor adalah ancaman utama. Apalagi jika struktur bangunannya tidak tepat dan fondasinya kurang kuat.

Untuk itu, ada beberapa pertimbangan dalam membangun rumah di lahan yang miring. Berikut ini beberapa diantaranya :

Struktur Tanah

Untuk membangun rumah di lahan yang miring, terlebih dahulu anda perlu mengenal struktur tanahnya. Jika tanah tergolong terlalu gembur, biasanya lebih rentan longsor dan mudah tergerus air. Tanah berpasir umumnya mempunyai struktur yang juga kurang stabil. Tanah yang bercadas atau didominasi batu kapur biasanya cenderung lebih kokoh tetapi keras dan air tanah sukar didapat.

Fondasi

Setelah mengetahui struktur dan jenis tanah, anda perlu memikirkan tentang fondasi rumah. Karena berlokasi di lahan miring, fondasi rumah bisa dilakukan denga cara meratakan permukaan tanah terlebih dahulu. Cara lainnya adalah membangun rumah dengna mengikuti struktur topgrafi lahan. Namun, anda perlu memastikan bahwa rumah yang dibangun mempunyai fondasi yang kokoh untuk menopang beban rumah.

Desain

Menentukan desain rumah di lahan miring memang berbeda dengan rumah di lahan yang rata. Jika mengikuti kondisi lahan, anda bisa membuat rumah dengan mengikuti struktur tanah. Gunakan anak tangga untuk menghubungkan permukaan rumah yang tidak rata. Agar tampilan tidak membosankan, aturlah pemasangan lampu taman agar lebih menarik.

Jangan lupa, perhitungkan system drainase di sekitar rumah. Perhatikan pula tentang pencahayaan. Karena berlokasi di ketinggian atau topografi yang tidak rata, anda justru bisa memaksimalkan pencahayaan alami dari sinar matahari saat siang hari. Berikan bukaan yang lebar untuk penerangan alami ini.

Tanamlah Pohon

Keberadaan pohon penting untuk menjaga struktur tanah. Pohon juga berfungsi menampung air agar air hujan tidak mengalir bebas ke bawah saat musim hujan. Untuk itu, tanamlah pohon-pohon di sekitar rumah.

Akses Jalan

Rumah di lahan miring biasanya mempunyai akses yang tak mudah. Tanjakan, turunan, tikungan tajam, dan jenis jalan yang belum diaspal bisa jadi merupakan akses menuju rumah anda. Anda perlu memperhitungkan akses jalan dengna lokasi garasi untuk kendaraan. Cermati pula kondisi mesin, terutama gas dan pengereman kendaraan anda karena akan digunakan untuk melintasi jalan yang bermedan berat.

Rumah di lahan miring memang sepintas kurang nyaman. Pembangunan dan desain pun lebih susah. Namun, justru dengan lokasi unik ini, anda bisa menuangkan kreativitas dalam pembangunannya. Memanfaatkan topografi tanah untuk menciptakan desain yang baru dan unik pastilah menjadi tantangan tersendiri untuk anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar