Jumat, 31 Oktober 2014

PROPERTI | DEKORASI DAPUR

YANG Mungil Pun Bisa Tampil Cantik
By Kevin
#small kitchenset design

KETERBATASAN  dana terkadang harus membuat orang rela tinggal di rumah dengan  luas lahan terbatas, hal ini banyak dijumpai di kota besar yang kian hari harga property kian tinggi. Dengan rumah yang tak begitu luas, ruangan-ruangan seperti dapur (kitchen set) pun harus mengalah untuk mendapat porsi yang lebih mungil.
Namun, tak perlu resah jika dapur/kitchen set anda tergolong mungil selain kebersihan yang terjaga, dengan siasat jitu, dapur mungil pun bisa tampil cantik dan trendi. Pertimbangan pertama dalam emnata dapur tentulah efisiensi ruangan.
Anda bisa memilih lemari kitchen set bermodel gantung untuk menghemat lokasi. Warna-warnanya pun tak harus putih atau cokelat. Anda bsia memilih warna-warna pastel yang lembut atau warna hitam. jika perlengkapan yang dicari tidak ada d itoko furniture, anda bisa memesannya di tukang kayu. Agar tak memenuhi dapur, simpan peralatan memasak adan di kitchen set.
Untuk peralatan dapur, pilih yang berdesain minimalis dan fungsional. Anda bsia bebas memilih ragam peralatan dapur sesuai selera. Jangan lupa untuk memilih peralatan memasak yang sesuai dengan ukuran dapur.
Untuk memberikan kesan luas, aplikasikan warna cat dinding favorit yang apsa dan cukup pencahayaan alami. Pastikan dapur memiliki jendela dan ventilasi agar sirkulasi udara menjadi lancar. Jika anda pencinta tanaman, letakkan tanaman mungil di dekat tempat pencucian piring. Anmun, usahakan posisi tanaman tak mengganggu aktivitas mencuci anda.
Baigan kompor tampak koseong dan kurang menarik? Meskipun areak komor tidak sesuai diberi elemen yang rentan api, anda bisa mendekorasi dinding di belakang kompor dengna mosaic atau keramik denan corak menarik.
Terakhir, tetapi tak kalah penting adalah lokasi saluran air dan pembaungan sampah. Selain bersih, pastikan bau tak sedap dari dapur tidak menguap ke ruangan-ruangan lainnya. Jika memiliki anggaran lebih, anda bisa memasang alat penghisap asap untuk mengurangi asap yang mengumpul di dapur. Alat in iakan mencegah dapur pengap dan bau. Jika dapur ingin tampil lebih beda lagi, anda bsia menggunakan ubin bertekstur untuk dapur yang berbeda dengan ruangan lainnya.
Dengan sedikit mengubah komposisi, dapur mungil anda bisa tampil lebih memesona.
Jika ingin mengetahui dan mendapatkan lebih untuk menciptakan pantry yang sesuai dengan konsep interior anda, silahkan hubungi atau mengakses website kami di Kichensetspecialist.com
  

Kamis, 30 Oktober 2014

LANGGAM |APATEMEN | HUNIAN MEWAH

Deretan Apartemen Mewah di Jakarta

By Kevin

Jakarta sebagai ibu kota Indonesia, adalah lahan subur untuk bertumbuhnya apartemen. Banyak pengembang yang menawarkan segala macam kemewahan dan kenyamanan hidup dalam proyeknya. Namun, ternyata apartemen termewah di Jakarta tersebut tidak pernah beriklan di layar kaca dan minim pemberitaan. Berikut adalah daftar tiga apartemen termewah di Jakarta menurut Kompas.com

DHARMAWANGSA RESIDENCES TOWER 3.

APATEMEN ini merupakan karya ari pengembang Grup Samudranayaka Unggul. Lokasinya “tersembunyi” di kawasan Kebayoran baru, Jakarta Selatan. Jauh dari lalu lintas membaut Dharmawangsa Residence Tower 3 ini memiliki tingkat privasi yang tinggi. Harga jualnya apartemen yang dikelola ole hRosewood ini menembus angka 6.000 dollar AS per meter persegi. Angka ini setara dengan 58,5 juta per meter persegi.



KERATON RESIDENCES

APARTEMEN ini merupakan buah karya dair Pt Plaza Indonesia Realty Tbk. Apartemen ini secara khusus ditujukan untuk kalangan kelas atas. Uni yang dijual pun memiliki ukuran yang sangat jarang didapat di apartemen lainnya, yaitu 350 meter persegi, 500 meter persegi, dan 1.000 meter persegi. Harga yang ditawarkan kepada public senilai 5.200 dollar AS per meter persegi. Starwoods ditunjuk sebagai pengelola apartemen tersebut.



THE CAPITAL RESIDENCE

APARTEMEN ini terkenal dengan Crown Prambanannya. Lambang mahkota ini telah menarik perhatian public di kawasan CBD Sudirman. Apartemen ini dibangun oleh Group Mahaka dan Dhanayasa Arthatama dengan kualitas bahan bangunan, desain, dan pengelolaan setara dengan kualitas hotel mewah luar negeri. Pembeli harus merogoh kocek sekitar 7,6 miliar untuk membeli satu unit yang berukuran 150 meter persegi.

Senin, 20 Oktober 2014

FITUR |PROPERTI |Apartemen

Menimbang tinggal di Apartemen

By Kevin

#thamrin residence

APARTEMEN menjadi produk property yang kian diminati di kota besar di Indonesia, terutama di Jakarta. Sempat dikhawatirkan akan terjadi oversupply tahun 2014, nyatanya produk apartemen masih terus diburu.

Pada 2012, pasar apartemen mencatatkan pencapaian yagn mengilap yakni memasok 19.706 unit. Angka ini terbesar sepanjang sejarah dalam hal pasokan apartemen di Indonesia. Penyerapannya pun tidak main-main, mencapai 82%, naik 6% dari tahun sebelumnya utnuk apartemen strata title. Ada beberapa hal yang memacu tingginya penyerapan apartemen di Jakarta. Pertama, factor perekonomian Indonesia yang terus  tumbuh dan stabil di angka enam persen. Hal ini menyebabakan pendapatan masyarakat kelas menengah ikut meningkat dan membuat kelas menengah tumbuh subur.

Kedua adalah tingkat suku bunga yang rendah, yang membaut proeprti banyak dilirik orang untuk dijadikan alat investasi. Suku bunga yang rendah ini membuat return on investment (roi) apartemen lebih menjanjikan.

Ketiga, semakin banyaknya orang yang malas tinggal di pinggiran Jakarta. Hal ini dikarenakan tingkat stress dan kelelahan yang semakin tinggi karena kemacetan saat berangkat atau pulang kantor.

Keempat, beberapa orang juga sudah mulai bosan rumahnya disantroni banjir musiman. Meninggikan level lantai juga tidak menyelesaikan masalah karena rumah masih tetap terendam banjir.

Factor-faktor inilah yang membuat pasar apartemen masih ramai dan bergairah. Bahkan pada banyak kasus, apartemen yang belum dibangun atau sedang dalam pembangunan sudah habis terjual.

Bagi anda yang ingin mencari apartemen, buang anggapan rumah vertikal ini hanya untuk kalangan atas. Faktanya, seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat Indonesia, apartemen juga mulai terjangkau oleh kalangan menengah. Belum lagi banyak pengembang yang meluaskan pasar untuk menjangkau kelas menengah dengan memberikan harga yang kompetitif. Walaupun diperkirakan harganya akan terus naik, masih ada pengembang baru yang akan memberikan harga yang kompetitif.

Namun, yang juga harus diperhatikan adalah ketersediaan papan bagi masyarakat kecil. Pemerintah juga harus mendorong pengembang besar untuk turut membangun apartemen bagi masyarakat kelas menengah ke bawah.

Kamis, 16 Oktober 2014

“Rumah Air Terjun” ala Frank Llyod Wright

By Kevin

Kehidupan manusia merupakan bagian dari alam secara keseluruhan dan aristektur adalah bagian organic dari kehidupan manusia, dihasilkan manusia sebagai reaksi dari kehidupannya.” Frank Llyod Wright.
FRANK Llyod Wright (1867-1959) merupakan arsitek yang menyelaraskan alam dan kehidupan manusia dengan arsitektur. Style yang menjadi ciri khasnya adalah Prairie Style. Hal ini terinspirasi landscape padang rumput dan pedesaan yang luas membentang di tempat kelahiran Wright di AS.
Dibuat dengan konsep arsitektur organic, penggunaan ruangnya harmonis dengan daerah pedesaan di sekitar Chicago. Desainnya mengintegrasi landscape kedalam tapak, menggunakan fitur rumah yang besar, bangunannya rendah, atap yang landai, saluran yang bersih cerobong asap yang tersembunyi, overhangs, dan terraces.
Desainnya dilengkapi juga dengan penggunaan material tradisional atau lokal, pencahayaan alami dengan ventilasi yang besar, dan pemanasan diperoleh dari elemen lantai (batu alam). Garasinya menggunakan struktur yang sederhana dan hanya menggunakan atap, tanpa dinding. Perumahan ini ditetapkan sebagai contoh pertama dari open plan.
Rancangan Wright yang terkenal adalah Robie House. Pada rancangan ini, Wright menerapkan pola menjalar secara horizontal, penggunaan material agak berbeda, dan tampil dengan bata ekspos. Dekorasi masih menggunakan art deco pada jendela, fasad, sertga garis-garis horizontal dari atap dan dinding-dinding dengan ketinggian berbeda. Dipadu dengan garis-garis vertikal pada jendela dan crobong asap, menghasilkan komposisi yang memiliki irama.
Karya lainnya yang terkenal adalah Kaufman House atau falling water. Pada karya ini, arsitektur organis semakin terlihat karena usaha Wright untuk menyatukan rumah dengan konteks atau menyelaraskannya dengan alam.
Kaufman House seperti rancangan Wright lainnya, memiliki perpaduan garis-garis vertikal dan horizontal diselaraskan dengan bentukan tebing-tebing di sekitarnya. Material batu alam pada garis vertikal juga menjadi usaha menyelaraskan waarna dengan konteksnya.
Usaha untuk memasukkan air terjun pada rancangannya bertujuan agar suara air menjadi bagian dari rumah tersebut. Teras-teras dan ruang keluarga yang menjorok kea rah air terjun untuk menyatukan ruang dalam dan luar.
Wright tidak hanya merancang bangunan bertingkat rendah ,tetapi juga bangunan bertingakt tinggi yang juga memakai konsep organis. Konsepnya yaitu mengibaratkan bangunan seperti sebatang pohon yang memiliki akar, batang, dan ranting-ranting.

Selasa, 14 Oktober 2014

LANGGAM |PROPERTI

Arsitektur Kertas, Kontribusi untuk Kemanusiaan
By Kevin
“Temporer atau pemanennya suatu bangunan bukan ditentukan materialnya, melainkan tergantung pada apakah bangunan tersebut dicintai.” Shigeru Ban, arsitektur yang memenangi penghargaan Pritzker Achitecture Pirze 2014 itu, hendak mengatakan bahwa jika suatu bangunan dicintai, bangunan itu tak akan tergerus waktu.
NAMA . Shigeru Ban muncul setelah proses pertimbangan yang panjang dari para juri Pritzker Architecture Prize 2014. Sejak didirikan 35 tahaun lalu, penghargaan ini memang bertujuan memberi paresiasi kepada para arsitek yang membuat karya signifikan dan konsisten memberikan kontribusi untuk kemanusiaan. Shigeru Ban adala horang yang kali ini dianggap paling memenuhi criteria-kriteria yang ditetapkan.
Selama 20 tahun, Ban berkutat dengan kreativitasnya dan menghasilkan desain berkualitas tinggi untuk menyikapi situasi ekstrem, misalnya untuk menanggulangi bencana alam. Ia membangun tempat penampungan para pengungsi, pusat berkumpul komunitas, dan ruma hibadah untuk mereka yang terkena dampak bencana alam. Ketika bencana terjadi, Ban kerap berada di wilayah tersebut untuk mengobservasi dan berkarya, seperti yang dilakukannya di Rwanda, Turki, India, China, Italia, Haiti, dan tentu saja kampung halamannya, Jepang.
Bagi Ban, arsitektur yang berkelanjutan (Sustainable Architecture) bukanlah konsep tempelan. Alih-alih, itu merupakan unsur intrinsic arsitektur. Ia bergulat dalam menciptakan karya yang selaras dengan lingkungan dan sebisa mungkin menggunakan material yang dapat diperbaharui atau dihasilkan secara lokal. Tak seperti material utama yang kita temukan pada sebagian besar konstruksi bangunan. Ban berkereasi menggunakan barang-barang sekitar yang kadang sudah tidak lagi terpakai, antara lain selongsong kertas (paper tube), bambu, kain, atau plastic.
Arsitektur Kertas
Dari berbagai karyanya, yang paling fenomenal dari Shigeru Ban adalah konstruksi dari selongsong kertas (paper tube). Barangkali tak pernah terbayang di benak kita untuk membangun gedung yang rangkanya terbuat dari kertas. Cara berpikir Shigeru Ban membuatnya mungkin. Paper tube yang pada t dan panjang adalah potensi mendirikan bangunan dengan material yang murah , kuat, sekaligus mudah didapatkan dimana saja. Karya arsitektur kertas pertamanya, struktur paper tube yang dipamerkan di Aalto Exhibition, Tokyo, pada 1985.
Setelah pameran tersebut, karya “serius” pertama Ban yang dibuat dari paper tube adalah penampungan pengungsi yang didirikan di Rwanda pada 1994. Ban menemukan lebih dari dua juta orang pengungsi korban perang saudara di Rwanda hidup dalam kondisi yang begitu meprihatinkan. Ia lantas mengajukan ide untuk membuat penampungan berbahan paper tube pada United Nations High Commissioner for Refugees dan mereka mempekerjakan Ban sebagai konsultan.
Pada tahun-tahun berikutnya, Ban terus menciptakan karya arsitektur berbahan selongsong kertas untuk kepentingan soisal. Pada 1995 setelah gempa bumi di Kobe, ia membangun Paper Log House untuk para pengungsi Vietnam. Ia juga membangun Takatori Paper Church bersama para siswa relawan. Karya ini juga menjadi titik awal untuk mendirikan LSM Voluntary Architects Netwwork (VAN).
Dengan VAN epran penting arsitektur untuk kemanusiaan terus disebarluaskan. Organisasi ini membangun hunian termporer di Turki, India, dan Sri Lanka. Ada pula Aula Konser L’Aquila di Italia dan penampungan pengungsi untuk para korban gempa bumi di Haiti. Setelah gemap bum ibesar di Jepang pada 2011, VAN menyediakan 1.800 prtisi kertas untuk mendirikan 50 rumah penampungan.
Tak hanya kuat, ramah lingkungan karena bisa didaur ulang, dan mudah didapatkan, konstruksi dari selongsong kertas juga bisa menjadi sangat indah. Pada 2000, Ban mendesain bangunan dengan struktur serupa cangkang untuk Paviliun Jepang di Hanover, Jerman. Paper Tube ini berukuran besar dengan panjang 20 meter dan diameter 12,1 sentimeter. Material ini juga tahan air karena dilapisi poliuretan. Bahkan, selongsong kertas ini amat sulit dibakar karena kepadatan materialnya.
Yang disebut diatas hanyalah segelintir karya Shigeru Ban. Ia senantiasa optimistis dan melahirkan karya-karya baru. Ketika yang lain melihat tantangan yang begitu besar di masyarakat, ia melihat panggilan untuk bergerak. Ketika yang lain merasa jalan hampir buntu, ia melihat kesempatan untuk berinovasi. Ban bukan sekadar seorang guru, melainkan juga inspirator.