Rabu, 02 Februari 2022

inspiratorial|renovasi&keramika

BERCENGKERAMA DENGAN KREASI
By Kevin
# “To invent, you need a good imagination and a pile of junk.” Thomas Alva Edison-120 roman granit xtra| xtra  large- dengan ukuran 120x60cm menjadi pilihan ukuran terbesar di kelasnya yang diproduksi di Indonesia | xtra spacious-mengurangi jumlah nat dan menghasilkan kesan ruang yang lebih luas dan mewah | xtra value-merupakan produk teknologi canggih sebagai slusi cerdas meningkatkan nilai tambah properti bangunan serta mempermudah dan mempercepat pelaksanaan kosntruksi |xtra beautiful-menghasilkan keindahan desain sempurna hasil aplikasi teknologi digital tecnica
INILAH  salah satu ungkapan legendaris penemu besar dunia yang juga dikenal amat produktif dengan memegang 1.093 hak paten. Ungkapan ini bukanalh tanpa alasan, imajinasi yang ekrap dituding sekadar impian di siang bolong sesungguhnya adalah akar dari sebuah inovasi.
Dunia teknologi informasi memperlihatkan hal tersebut dengan jelas antara lain melalui teknologi layar sentuh yang secara revolusioner mengubah pengalaman orang dalam menggunakan peranti elektronik. Tak ubahnya dengan indsutri bahan bangunan, evolusi teknologi menjadi jawaban untuk berkreasi menciptakan desain sesuai impian, yang tak hanya estetis, tetapi juga kokoh dan berkualitas.
Iringi Tren
Hal tersebut berkat diterapkannya teknologi digital dalam dunia bahan bangunan, seperti halnya di industry keramik. Ditemukannya teknologi cetak digital memberi peluang utnuk imajinasi berkembang liar dan bisa diwujudkan.
Teknologi yang telah menjadi tren di dunia keramik ini pun memberi solusi atas semakin langkanya bahan baku alam. Desain batu alam atau kayu dengan beragam varian warna maupun motif bisa diahsilkan lewat proses cetak digital keramik. Keberagaman desainnya juga terus bertambah seiirig tuntutan pasar.
Menyambut angin perubahan yang dibawa dari Italia dan Spanyol-yang juga kiblat indsutri keramik dunia-itulah, Roman Ceramics sejak tahun 2010 mengeluarkan varian Digital Tecnica yang diikuti dengan diluncurkannya Roman Granit pada dua tahun lalu dengan menampilkan inovasi tersendiri.
Roman granit menjawab kebutuhan pasar yang menuntut keramik dengan nat kecil dengan teknik cutting. “Cutting” menjadi solusi praktis sehingga ukuran nat bisa 1-2 milimeter.
Revolusioner
Dengan tetap menerapkan teknologi gress yang telah diperkenalkan sejak tahun 2008, loleksi terbar udari Roman Granit kali ini muncul dengan motif desain kayu berukuran 120 x 20 sentimeter dan 120 x 15 sentimeter.
Mengapa harus demikian besar? Untuk desain kayu, ukuran ini memberi kesan kayu alami, layaknya sebilah papan kayu. Dengan demikan ,efek natural lebih kuat. Semakin besar ukurannya semakin memberi nilai lebih.
Memberi nilai tambah inilah yang menjadi perhatian utama sebuah inovasi. Sebagai contoh, pada Roman Granit ukuran 120 x  20 sentimeter, juga terdapat  desain konkret dan batu travertine. Keramik ini bisa menjadi pengganti pengunaan batu alam asli yang harus diproses lebih lanjut, seperti coating, doptong, hingga beban yang lebih tinggi pada struktur bangunan.
Lain halnya dengan keramik desain ini yang hanya memiliki bobot 17 kilogram dan ketebalan 12 milimeter, beban pada bangunan akan lebih ringan. Ada banyak hal lagi nilai tersembunyi di balik penggunaan keramik ini.
Teknologi ini memang bisa elbih mengoptimalkan dan mengeksplorasi kesan natural yagn kini tengah menjadi tren paar, menyusul konsep modern dan minimalis yang masih digandrungi. Itu sebabnya, warna abu-abu, hitam, atau putih yang identik dengan kesan modern masih banyak dicari. Namun, gaya natural yang lebih mengarah ke batu alam atau kayu juga merupakan pasar yang tengah berkembang, sehingga dengan perubahan tren gaya hidup yang kini lebih menekankan konsep kembali ke alam.
Varian teranyar dari Interlok yang mengeksplor bentuk dan kreasi lewat sisi keramik yang inovatif. Hadir dengan desain interlock lantai dau sisi dan empat sisi, berukuran 40 x 40 sentimeter, sistem interloking membuat garis batas antarkeping keramik tersamarkan sehingga setiap desain yagn diaplikasikan tampak seolah menyatu.
Hadir pula desain interlock untuk dinding dengan bentuk pola unik dalam ukuran 20x40 senitmeter, yaitu bentuk heksagonal, elips, dan lingakran untuk menciptakan kreasi di laur kebiasaan.
Kehadiran inovasi ini tak hanya menjadikan pelapis lantai adalah barang komoditi finishing biasa, melainkan mampu memberi niali tambah bagi property secara keseluruhan. Di Indonesia, di tengah industry property dan daya beli masyarakat yang berkembang, pasar keramik turut terdongkrak.