Mebel Ramah
Lingkungan
By Kevin
Kondisi
hutan premier di Indonesia semakin tergerus penebangan liar dan alih fungsi
lahan yang merugikan. Bayangkan saja, melansir National Geographic Indonesia,
data yang dihimpun para peneliti dalam jurnal Nature Climate Change
memperlihatkan, selama 2000-2012, tutupan hutan di Indonesia berkurang 15,79
juta hectare. Seluas 6,02 juta hectare di antaranya atau 38 persen adalah hutan
primer.
PARA peneliti menemukan, tingkat hilangnya huta
primer melonjak pesat dalam periode pengamatan. Itu mencapai 840 ribu hectare
per tahun pada 2012 – hampir dua kali lipat tingkat deforestasi di Brasil,
yaitu 460 ribu hectare pada tahun yang sama.
Hutan primer
atau hutan purbakala berbeda dari hutan yang dikelola. Hutan yang dikelola
sengaja ditujukan untuk penyediaan kayu dan bahan kertas. Sayangnya, meski
sudah ada hutan yang diperuntukkan sebagai sumber bahan baku kayu dan kertas,
hutan primer tetap saja dikikis oleh penebangan liar.
Penebangan
liar sering terjadi di huta primer karena di pepohonan yang tumbuh umumnya
berumur tua dan kayunya dianggap bernilai jual tinggi. Padahal, pohon-pohon tua
menyimpan lebih banyak emisi karbon dari atmosfer dibandingkan yang kayu muda.
Untuk periode yang lebih lama, pepohanan yang tua dapat menanggulangi efek
pemanasan global.
Menyadari
hal tersebut, ada baiknya kita memanfaatkan kayu-kayu bekas untuk diolah
kembali. Hal ini dilakukan agar kayu bekas tersebut dapat digunakan lagi
menjadi barang lain yang lebih fungsional, seperti mebel.
Mebel yang
menggunakan kayu bekas atau kayu limbah biasa disebut dengan reclaimed furniture, jangan menilai
buruk karena dengan polesan kreatif, kayu limbah dapat berubah menjadi mebel
serbaguna yang tampilannya lebih kreatif dan indah.
Reclaimed
furniture terdiri atas beberapa jenis .seperti reclaimed boat furniture atau kakyu bekas kapal nelayan. Reclaimed pine furniture atau palet kayu
pinus impor dari Brasil dan Selandia Baru, Reclaimed
teak root atau akar tua kayu jati yang berasal dari gunung kapur. Reclaimed
teak branch furniture atau bahan dari ranting kayu jati. Adapun reclaimed take furniture menggunakan
bahan dari bongkaran rumah.
Hakikat
mebel kayu bekas atau limbah terletak pada pemanfaatan kayu yang sudah tidak
lagi dipakai. Intinya, mengurangi penggunaan kayu baru agar pohon tidak
ditebang. Cara ini merupakan konsep green
furniture. Ketika bertanya soal harga, jangan anda anggap remeh karena
harga mebel dari limbah kayu ini juga dapat melambung tinggi. Semuanya kembali
bagaimana cara sang desainer mebel berkreasi agar kayu bekas terlihat lebih
menarik, bagus, dan fungsional. Tren mebel dengna *eco-label atau produk berwawasan lingkungan menjadi produk yang
mulai banyak dicari saat ini.
Hal ini
dapat pula kita terapkan untuk keperluan mebel di rumah. Kayu-kayu bekas dapat
kita gunakan kembali menjadi tatakan temapt tidur, ayunan, meja santai di
halaman rumah, coffe table, rak majalah, rak sepatu, dan perabotan kreatif lainnya.
Dengan memanfaatkan kayu bekas, kita dapat mengganti suasana rumah atau
menambah sedikit gaya rustic ke dalam rumah. Yuk, kita coba.
*Eco Label :
Pengertian Ecolabel berasal dari kata eco
yang berarti lingkungan dan label
yang berarti tanda atau sertifikat. Jadi, ecolabel
dapat diartikan sebagai berbagai kegiatan pemberian sertifikat yang mengandung
kepedulian akan aspek-aspek yang berkaitan dengan unsur lingkungan hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar