Sabtu, 04 Juni 2011

Inspirasi | Abun Sanda

Karya Besar dari Akal Sehat

Executive summary by Kevin



Empat tahun lalu, usahawan Malaysia Yangky Regan menagjak saya berjalan-jalan di Pantai Bagan lalang, Selangor. Ia menunjuk matahari yang hendak terbenam dan pantai yang masih penuh semak. “Kalau pantai ini digarap professional, akan menjadi resor yang fantastis,” ujar Regan dengan rut bersih. Ia ditemani dua eksekutifnya, Hadikusuma dan AH Mahendra.

Agaknya ia sangat serius dengan ucapannya itu. Ia menghimpun dan dan membangun apa yang disebut sebagai “Golden Palm Tree”, terdiri ratusan resor yang berdiri di atas laut, dan membentuk pohon palem. Resor elok ini memang tidak sefantastik dan tidak seindah sejumlah daratan pohon kurma di Dubai, tetapi inilah resor di atas laut yang paling mencengangkan di seluruh kawasan Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Asia Timur.

Saya terpukau melihat resor ini karena beberapa latar belakang. Lokasinya dapat direngkuh dengan perjalanan hampir sejam dari Kuala Lumpur. Maka, kalau hendak ke sini, mesti ada ikhtiar lebih. Resor ini pun dibangun bukan dengan uang kecil, namun masuk dalam hitungan triliunan rupiah. Pertanyaan yang menggelitik, mengapa
Regan demikian yakin dengan resor ini.


Dalam percakapan dengan saya di Selangor, Regan menyatakan ia berangkat dari pikiran optimis bahwa hasil kerja akan baik kalau direncanakan dan dikerjakan dengan sebaik-baiknya. Tentu ini dibarengi dengan upaya membuat resor ini dikenal luas warga dunia, lewat instrument marketing yang canggih, kualitas produk yang prima, manajemen yang istimewa, serta servis yang memuaskan.

Sisi lain yang membuat ia yakin, infrasturktur di Malaysia relative baik, dan siapa yang tidak terpukau kepada sensasi resor yang tegak kokoh di laut? Siapa yang tidak merasa bahagia ketika rileks di resor yang memberi banyak pesona; debur ombak, burung-burung pantai rajin bersiliweran, ikan yang berenang dengan damai, dan semilir angin laut yang inspiratif.”

Regan benar, resornya laris manis. Warga dari pelbagai penjuru dunia suka hinggap di sini dan menyegarkan jiwa dan raga. Mereka bergurau dengan burung-burung pantai, berlari di pantai yang penuh ikan-ikan kecil.

Bangunan resor itu sendiri menarik. Atapnya dari ilalang, dan untuk ini Regan mengajak puluhan orang Bali membuat atap resor ini. Kayu yang digunakan adalah kayu yang bermutu tinggi, tahan air, dan sengatan matahari. Pilar-pilarnya sangat kokoh sehingga seluruh bangunan berdiri dengan perkasa. Yang menarik kompleks resor ini amat bersih. Selama berada di sini beberapa hari saya tidak pernah melihat ada secarik kertas atau spuntung rokok tercecer di jalan. Kalaupun ada daun yang gugut, dengan segera dipungut oleh petugas kebersihan. Faktor kebersihan dan pohon yang subur, mencrminkan manajemen yang baik. Itulah yang menyebabkan para pendatang suka hilir mudik di sepanjang jalan dan jembatan karena kebersihannya sangat terjaga. Pendatang juga suka melihat pelbagai jenis burung terbang dengan bebas di sini.


Saya kerap terperangkap dalam pikiran yang terlampau ideal, mengapa pengembang Indonesia tidak melakukan hal yang sama. Mengapa tidak membuat seubah proyek prestisius yang mencerminkan tingginya peradaban dan kuatnya akal sehat. Pantai Bali misalnya, jauh lebih elok disbanding pantai di Selangor ini, tetapi kok hanya satu dua yang tertarik membuat hotel atau resor (sedikit di atas ) pantai, itu pun dalam bentuk mini.

Alangkah menarik kalau Indonesia mempunyai hotel, apartemen, atau perumahan dengan gaya Palm Tree. Tidak saja karena sensasinya yang luar biasa, tidak pula karean pemandangan eloik yang tercipta, tidak pula karena mengejar prestisius sebuah proyek. Akan tetapi, lebih kepada penggunaan akal sehat untuk keluar dari kebiasaan, Ruko, dan perumahan asal jadi, apartemen seadanya dan mal selera rendah, sebagaimana, sebagaimana banyak tampak di Jabodetabek, sungguh mudah dibuat. Namun, proyek property yang membutuhkan pengerahan energi luar biasa, selera yang keren, dan keluar dari zona nyaman, terkesan belum banyak dilakukan.


Ini yang membuat public menunggu dengan berdebar, kapan pengembang Indonesia membuat produk yang sangat spektakuler. Produk yang tidak saja dipandang dengan terpukau oleh penduduk dalam negeri, tetapi juga warga dunia. Semoga ini cepat terwujud karena sebagian pengembang Indonesia mempunyai keinginan besar menghasilkan karya-karya monumental dari akal sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar