Selasa, 18 November 2014

Terapkan Rumah Hemat Energi

By Kevin

Gaya hidup kita menentukan rumah kita.” Arsitek Indonesia Raul Nenanda

Hemat enegi dapat dimulai dari dalam rumah sendiri. Membangun atau merenovasi rumah, misalnya, tidak hanya mementingkan gaya, tetapi juga kiat agar hunian ramah lingkungan.

MELANSIR Mitra Renovasi Rumah, ada alternative yang dapat anda lakukan untuk menghemat biaya pembangunan dan perawatan rumah. Cara ini tidak mengabaikan desain yang terkesan alami, yaitu dengan metode unfinished (tanpa melakukan finishing, alias apa adanya) ataupun menggunakan konsep material expose.

Beberapa contoh yang dapat dilakukan, di samping menggunakan lantai berbahan marmer. Anda bisa mencoba cukup dengan menggunakan semen (cement expose) pada lantai. Selain lebih berhemat, lantai semen tidak mudah terlihat kotor dan terkesan berminyak jika belum dibersihkan.

Selain itu, anda dapat mencoba membangun rumah tanpa harus dicat. Selain hemat energy, cara ini hemat perawatan. Sebagai pengganti cat dinding, anda cukup menggunakan teknik cata acian expose, jadi hanya sampai pada tahap termbok dilapisi acian. Bila ingin lebih hemat lagi, cukup batako tanpa dilapisi acian (batako expose).

SUMBER pencahayaan ada dua, alami dan buatan. Sinar matahari sebagai sumber cahaya alami dibutuhkan pada siang hari. Perancangan jendela yang baik dapat memungkinkan masuknya sinar matahari ke setiap sudut ruangan. Selain mampu mendatangkan suasana segar pada pagi hari, sumber cahaya gratis ini juga baik untuk kesehatan.

Desain rumah yang lebih terbuka pada dinding dan atap akan memaksimalkan cahaya matahari masuk ke rumah. Agar udar di dalam rumah mengalir, harus ada lubang ventilasi pada arah tegak lurus datangnya angin. Jika sejajar dengan arah angin, sedikit sekali kemungkinan angin akan masuk ke rumah.

Aturlah penempatan ruangan dengan cara memperbanyak bidang yang mengarah ke utara dan selatan. Setiap ruangan diusahakan mempunyai jendela atau ventilasi supaya ada pertukaran udara. Hal ini dilakukan supaya pnasa matahari tidak langsung masuk ke dalam rumah dan mengakibatkan suhu rumah naik sehingga penggunaan AC dapat dikurangi.

PENGGUNAAN bahan bangunan yang mudah lapuk sebaiknya dilengkapi dengna saluran air hujan yang terbuka dan terletak di bawah cucuran atap. Ini berguna untuk mengalirkan ke sumur-sumur resapan atau selokan. Dengan demikian, perletakan bangunan rumah sebaiknya dapat mengalirkan air hujan maupun air buangan dengan lancar dan  teratur.

Selanjutnya, letak rumah perlu disesuaikan dengan arah angin  (basah dan kering). Ventilasi yang paling baik searah dengan tiupan angin. Angin berfungsi memberikan udara sejuk dan membantu sirkulasi udara di dalam lingkungan. Kemudian, rumah sebaiknya dibangun dengan mempertimbangkan keserasian terhadap lingkungan sekitarnya.

Kondisi dan ketinggian tanah akan memengaruhi perletakan bangunan rumah terhadap tanah yang mendukung bangunan itu. Tanah yang lembek membutuhkan fondasi yang lebih besar dan dalam. Tanah yang berair sebaiknya menggunakan lantai yang kedap air  atau panggung agar tidak terpengaruh kelembaban tanah. Dengan perletakan bangunan rumah yang benar, lingkungan akan menjadi tertib, serasi, dan hemat energy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar