Rabu, 08 Juni 2011

Insprirasi Abun Sanda

Desain Yang Cerdas Selalu Memukau

Executive summary by Kevin



Sekali-sekali jika lagi punya duit, datanglah ke Burj Al Arab di Dubai. Gedung yang didesain oleh arsitek terkenal Tom Wright ini memang istimewa. Kehebatan gedung ini mulai tamapk dari kejauhan. Ia bersinar sendirian, di tengah hutan beton kota Dubai.


KETIKA didekati, gedung ini juga menunjukkan kemewahan tiada tara. Karpet, duh, rasanya lebih luks dibanding di istana negara-negara maju. Eskalatornya sih biasa saja, tetapi yang berbeda adalah dinding-dinding di kedua sisi eskalator. Ada akuarium raksasa tegak hingga ke lantai dua. Desain akuarium yang fantastis membuat pemandangan sangat menggetarkan sukma. Lalu sisa ruang antar-eskalator, selebar 1,2 meter, menjadi tempat air mancur dengan aneka warna. Air mancur ini menjadi amat fantastik karena meninggi dari bawah sampai ke ujung eskalator di lantai dua. Jarak lantai satu hingga ke lantai dua lebih kurang 12 meter. Bisa dibayangkan betapa elok kawasan akuarium raksasa dengan air mancur warna-warni itu.


Di lantai dua, tidak kalah fantastisnya. Material yang dipakai untuk lantai, dinding, plafon, kursi, meja, lampu dan sebagainya amat memukau. Lalu di tengahnya, terdapat air mancur (meminjam istilah orang Dubai, hanya air mancur surga yang bisa mengalahkan kecemerlangan air mancur ini).


Banyak keeolokan khas bisa pula ditemukan di lokasi lain sejagat, misalnya, sekadar menyebut sejumlah contoh. Hotel Shangri-La di Singapura, Samaya di Bali, Hilton di Honolulu, Marina Bay Sands di Singapura, serjumlah masnion di Amerika Serikat, Eropa, dan sebagainya. Namun, Burj Al Arab tetap saja lain. Hotel yang terletak di laut ini, dan karena itu dikitari batu-batu granit dan batu gunung sebagai alat pemecah ombak, memiliki kekhasan yang tidak saja membuatnya menonjol, tetapi penuh karisma.

Tentu saja tidak sulit membuat hotel megah seperti ini, sepanjang memiliki uang berlebih dan otak cemerlang. Maslahnya ada pada “keberanian” menggunakan bahan mewah dan ramah lingkungan, serta menggunakan arsitek serta desai ninterior kelas dunia. Kalau berkantong tebal, jangan tanggun, gunakan bahan yang prima, dan memanfaatkan kehebatan tenaga profesional.


Bali, Raja Ampat, Pulau Sentosa Singapura, dan Palm Tree Malaysia juga memiliki banyak keistimewaan. Yang disebut terakhir, sebetulnya menggunakan bahan sederhana. Tetapi, yang membuat ia jadi lain adalah desain interiornya yang keren, isi kamar yang luks, bahan-bahan yang digunakan, tata letak yang berselera, dan pencahayaan yang mendekati sempurna.

Dari jarak beberapa ratus meter, komleks perhotelan berbentuk pohon palem ini memang amat mencengangkan. Sepintas ia terkesan rumah panggung yang biasa ditempati nelayan. Tetapi, rumah-rumah hotel ini tmapak memukau karena rapi, membentuk ratu pohon, ataup yang spesifik, dan bangun fisiknya sangat rapi. Lalu, ketika malam tiba, rumah hotel in itampak luar biasa karena memberi nuansa damai di tengah ramainya deru ombak, burung-burung perenjak yang langka berkicau serta suara gesekan daun angsana, kelapa, dan mahoni yang sungguh meneduhkan. Rasanya segala keletihan dan kelelahan langsung lesap jika berada di lokasi ini.



Betapa ingin kita melihat sejumlah kota di Indonesia memiliki rumah dengan pesona yang sama. Kota pantai Surabaya, makassar, Ambon, dan DKI Jakarta mempunyai lokasi yang bisa dijadikan rumah atraktif seperti ini.

DKI Jakarta bahkan mempunyai 13 sungai. Bayangkanlah alangkah eloknya kota ini manakala para pengembang menjadikan kawasan di sekitar sungai mempunyai rumah memesona seperti ini. Lingkungan akan tampak lebih baik, bantaran sungai menjadi lebih menawan. Adakah pengembang yang tertarik melakukannya?

Rumah Mungil

Properti | Rumah Mungil

“Kreasi” Untuk Menyulap Rumah Mungil

oleh Kevin



HARGA tanah di kota-kota besar yang terus melejit tentu sudah menjadi rahasia umum. Rahasia barunya, tahukah anda dengna luas tanah yang sempit pun kita bisa berkreasi di dalam rumah.

Menabung untuk membeli rumah dengan luas tanah yang besar mungkin hanya mimpi belaka. Semakin lama anda menabung, semakin melonjak harga tanah. Oleh sebab itu, jika anda memiliki dana, tak ada salahnya mulai memesan tanah untuk membangun rumah kecil.

Jika anda sangka rumah kecil identik dengan sempit dan tak bisa berkreasi, coba pikir lagi. Dengan sedikit “kreasi”, anda bisa menyulap rumah mungil menjadi terlihat lebih luas. Berikitu adalah beberapa prosesnya.

Warna. Hal yang satu ini tak hanya membuat rumah terlihat lebih indah. Lebih dari itu, melalui warna yang tepat, rumah bisa terlihat lebih luas. Contohnya adalah warna-warna terang. Jika anda sudah mengecat dinding dengan warna seperti ini, jangan lupa untuk menyesuaikan furniturenya.

Hal ini bertujuan agar tercipta warna interior yang monokrom. Nah, warna seperti ini akan membuat kesan ruangan lebih luas dibandingkan rumah yang memiliki furniture yang berwarna-warni.

Cermin. Ini bukan bicara tentang seberapa narsis anda di rumah. Cermin ternyata tak hanya berfungsi untuk berkaca. Lebih dari itu, jika ditempatkan di lokasi yang tepat, benda ini bisa membuat ruangan terasa lebih luas. Misalnya, tempelkan cermin tanpa frame di dinding. Sebab, keberadaan cermin memperpanjang jarak pandang sehingga membuat ruangan dua kali lebih luas dari sebenarnya. Cermin juga dapat dibuat berpola seperti kotak-kotak sehingga ruangan menjadi lebih manis.

Jumlah barang. Rumah mungil identik dengna barang yang seba minimalis. Artinya, anda harus sadar diri ketika membeli furniture. Pilihlah furniture mimimalis dengan jumlah yang tidak terlalu banyak. Jika sudah terlanjur memiliki banyak barang, ada baiknya anda mengurangi jumlah barang atau biasa disebut de-clutter. Biasakan untuk menyaring barang-barang di rumah secara berkala sekitar enam bulan sekali. Dengan demikian, rumah mungil anda tak terbebani dengan barang yang tak lagi digunakan.

Jendela. Jika memiliki dana yang cukup, anda bisa menggunakannnya untuk menambah jendela di dalam rumah. Hal ini bertujuan agar lebih banyak cahaya yang masuk sehingga membuat kesan ruangan menjadi lebih luas.




Properti | Apartemen

Gaya apik Dengan Desain Cermat

Oleh Kevin




TINGGAL di apartemen dengan lokasi strategis memang menjadi solusi untuk mendukung gaya hidup praktis dan meningkatkan kualitas hidup. Hanya, kesulitan utama tinggal di apartemen adalah menyiasati ruang yang serba terbatas agar mampu mengakomodasi kebutuhan harian tanpa membuatnya terlihat semakin sempit.

Kalau sudah begini, pandai-pandai mengatur ruang dan memilih furniture menjadi hal yang tak bisa ditawar. Kerapian dan kebersihan juga sangat penting agar ruang yang mungil tak terlihat semakin pengap, dengan tempat penyimpanan yang tepat.

Yang utama adalah memerhatikan desain tempat penyimpanan, agar selaras dengan desain interior secara keseluruhan atau bahkan, lewat desain tersebut, menjadikannya bagian dari elemnen desain. Tempat penyimpanan ini pun tak melulu harus berbentuk laci atau lemari, tetapi bisa juga dengan menyisipkannya sebagai bagian dari sebuah furniture.

Contohnya, memanfaatkan ruang kosong di bawah meja tamu untuk menyimpan buku, majalah, atau Koran agar tidak tersebar di berbagai tempat. Manfaatkan pula kursi Ottoman, yan selain berfungsi sebagi tempat duduk, laci bagian bawah dudukan juga bisa bermanfaat sebagai tempat menyimpan barang.

Sebagian orang juga sengaja memilih tempat tidur yang bagian bawahnya menyediakan laci penyimpanan baran. Furniture multifungsi ini pun kian banyak ditemui dengan beragam desain unik yang menjadi nilai tambah.

Akan tetapi, selain menggunakan desain furniture semacam ini, bisa juga dengan memanfaatkan bagian-bagian kosong yang belum tersentuh. Misalnya, memanfaatkan area kosong di bawah bak cuci piring untuk meletakkan tempat sampah. Lalu, buatlah penutup sehingga menyerupai laci dn berguna membuat bak sampak tidak terlihat, agar apartemen tetap terlihat rapi.

Jika memungkinkan, tak ada salahnya menggunakan model lemari tanam untuk lemari pakaian atau kitchen set sebagai cara untuk menyiasati ruang yang mungil mengingat desain tersebut lebih hemat tempat.

Pada dasarnya, menata apartemen agar terasa hangat dan nyaman terletak pada kedisiplinan diri untuk selalu membuatnya tampak rapi dan minim barang. Pertimbangkan dengan cermat sebelum membeli furniture; pastikan ukurannya tidak terlalau besar. Tak ada salahnya membuat garage sale secara berkala atau menyumbangkan barang-barang yang tak lagi terpakai pada yang membutuhkan, agar tidak ada penumpukan barang, yang tak hanya tak sedap dipandang, tetapi juga bisa menjadi sarang kuman.




Sabtu, 04 Juni 2011

Inspirasi | Abun Sanda

Karya Besar dari Akal Sehat

Executive summary by Kevin



Empat tahun lalu, usahawan Malaysia Yangky Regan menagjak saya berjalan-jalan di Pantai Bagan lalang, Selangor. Ia menunjuk matahari yang hendak terbenam dan pantai yang masih penuh semak. “Kalau pantai ini digarap professional, akan menjadi resor yang fantastis,” ujar Regan dengan rut bersih. Ia ditemani dua eksekutifnya, Hadikusuma dan AH Mahendra.

Agaknya ia sangat serius dengan ucapannya itu. Ia menghimpun dan dan membangun apa yang disebut sebagai “Golden Palm Tree”, terdiri ratusan resor yang berdiri di atas laut, dan membentuk pohon palem. Resor elok ini memang tidak sefantastik dan tidak seindah sejumlah daratan pohon kurma di Dubai, tetapi inilah resor di atas laut yang paling mencengangkan di seluruh kawasan Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Asia Timur.

Saya terpukau melihat resor ini karena beberapa latar belakang. Lokasinya dapat direngkuh dengan perjalanan hampir sejam dari Kuala Lumpur. Maka, kalau hendak ke sini, mesti ada ikhtiar lebih. Resor ini pun dibangun bukan dengan uang kecil, namun masuk dalam hitungan triliunan rupiah. Pertanyaan yang menggelitik, mengapa
Regan demikian yakin dengan resor ini.


Dalam percakapan dengan saya di Selangor, Regan menyatakan ia berangkat dari pikiran optimis bahwa hasil kerja akan baik kalau direncanakan dan dikerjakan dengan sebaik-baiknya. Tentu ini dibarengi dengan upaya membuat resor ini dikenal luas warga dunia, lewat instrument marketing yang canggih, kualitas produk yang prima, manajemen yang istimewa, serta servis yang memuaskan.

Sisi lain yang membuat ia yakin, infrasturktur di Malaysia relative baik, dan siapa yang tidak terpukau kepada sensasi resor yang tegak kokoh di laut? Siapa yang tidak merasa bahagia ketika rileks di resor yang memberi banyak pesona; debur ombak, burung-burung pantai rajin bersiliweran, ikan yang berenang dengan damai, dan semilir angin laut yang inspiratif.”

Regan benar, resornya laris manis. Warga dari pelbagai penjuru dunia suka hinggap di sini dan menyegarkan jiwa dan raga. Mereka bergurau dengan burung-burung pantai, berlari di pantai yang penuh ikan-ikan kecil.

Bangunan resor itu sendiri menarik. Atapnya dari ilalang, dan untuk ini Regan mengajak puluhan orang Bali membuat atap resor ini. Kayu yang digunakan adalah kayu yang bermutu tinggi, tahan air, dan sengatan matahari. Pilar-pilarnya sangat kokoh sehingga seluruh bangunan berdiri dengan perkasa. Yang menarik kompleks resor ini amat bersih. Selama berada di sini beberapa hari saya tidak pernah melihat ada secarik kertas atau spuntung rokok tercecer di jalan. Kalaupun ada daun yang gugut, dengan segera dipungut oleh petugas kebersihan. Faktor kebersihan dan pohon yang subur, mencrminkan manajemen yang baik. Itulah yang menyebabkan para pendatang suka hilir mudik di sepanjang jalan dan jembatan karena kebersihannya sangat terjaga. Pendatang juga suka melihat pelbagai jenis burung terbang dengan bebas di sini.


Saya kerap terperangkap dalam pikiran yang terlampau ideal, mengapa pengembang Indonesia tidak melakukan hal yang sama. Mengapa tidak membuat seubah proyek prestisius yang mencerminkan tingginya peradaban dan kuatnya akal sehat. Pantai Bali misalnya, jauh lebih elok disbanding pantai di Selangor ini, tetapi kok hanya satu dua yang tertarik membuat hotel atau resor (sedikit di atas ) pantai, itu pun dalam bentuk mini.

Alangkah menarik kalau Indonesia mempunyai hotel, apartemen, atau perumahan dengan gaya Palm Tree. Tidak saja karena sensasinya yang luar biasa, tidak pula karean pemandangan eloik yang tercipta, tidak pula karena mengejar prestisius sebuah proyek. Akan tetapi, lebih kepada penggunaan akal sehat untuk keluar dari kebiasaan, Ruko, dan perumahan asal jadi, apartemen seadanya dan mal selera rendah, sebagaimana, sebagaimana banyak tampak di Jabodetabek, sungguh mudah dibuat. Namun, proyek property yang membutuhkan pengerahan energi luar biasa, selera yang keren, dan keluar dari zona nyaman, terkesan belum banyak dilakukan.


Ini yang membuat public menunggu dengan berdebar, kapan pengembang Indonesia membuat produk yang sangat spektakuler. Produk yang tidak saja dipandang dengan terpukau oleh penduduk dalam negeri, tetapi juga warga dunia. Semoga ini cepat terwujud karena sebagian pengembang Indonesia mempunyai keinginan besar menghasilkan karya-karya monumental dari akal sehat.

Properti | Hunian



Hunian Nyaman Bagi Kaum Urban
oleh Kevin

KETERBATASAN lahan di kota-kota besar seperti Jakarta menjadi pendorong dibangunnya hunian-hunian jangkung seperti apartemen, yang kini menjadi salah satu yang menandai gaya hidup masyarakat urban yang modern.

Memang, hunian yang ditempati tidak menempel di tanah dan tidak memiliki lahan seperti yang ada di landed house. Akan tetapi, jika dikaitkan dengan jarak tempuh ke kantor dan fasilitas yang ditawarkan, apartemen menjadi pilihan yang bijaksana.

Di Jakarta, ada beberapa apartemen yang dapat dilirik untuk dijadikan tempat berhuni sekaligus mengakomodasi gaya hidup, seperti The Windsor - Puri Indah.

Awalnya diperuntukan bagi masyarakat yang tinggal di Jakarta Barat, apartemen stand alone yang menjadi bagian dari Puri Indah Tower Center ini kemudian diminati oleh mereka yang tinggal di Jakarta Selatan. Hal ini, menurut GM The Windsor, terjadi karena setelah Pembangunan tol Jakarta Outer Ring Road selesai, waktu tempuh dari Puri Indah ke Jl. TB Simatupang (Pondok Indah) dapat ditempuh dalam waktu 15 menit.

The Windsor bukan hanya stand alone yang berdiri di atas tanah sendiri, tetapi pure stand alone karena batas kepemilikan properti yang jelas, yaitu fasilitas milik penghuni yang dapat digunakan kapan saja dan seumur hidup selama tinggal di apartemen itu, serta kendaraan mobil yang keluar masuk lebih lancar.

The Windsor didirikan di atas lahan seluas 10.121 meter persegi yang terdiri dari dua tower apartemen premium dan dengan 170 suite standar per tower dengan tipe unit, 2,3, dan 4 kamar. Penawaran tower pertama dimulai dengan ukuran terkecil 111 meter persegi dan terbesar 186 meter persegi, serta lima buah penthouse ukuran 3-5 kamar dengan luas mulai 224-509 meter persegi.

Apartemen yang didesain oleh DP Architects Pte Ltd (Singapore) ini tidak dibangun di atas lahan komersial, sehingga ekslusif dan memiliki privacy serta tingkat keamanan yang tinggi.

Senior GM PT Antilope Madju Puri Indah mengatakan bahwa The Windsor adalah tahap awal dari pembangunan Puri Indah Town Center seluas 33 hektar, yang secara keseluruhan berjumlah 25 gedung dengan total luas bangunan sekitar 2.200.000 meter persegi.