Minggu, 03 April 2011

Yang nyaman di Mata Wanita



By Kevin

Seorang praktisi property ada yang menyatakan bahwa memilih residensial alias hunian merupakan a woman oriented project karena perempuan leibh detail dalam memilih dala m hal keamanan, kenyamanan, dan privasi.

Biasanya begitu si perempuan sudah merasa nyaman da ncocok dengan tempat tinggal dan kawasan tertentu, pasangannya maupun seluruh anggota keluarga segera berbondong ikut menikmati rumah barunya.

Banyak pilihan kawasan untuk bertempat tinggal, seperti di kawasan sekitar Jakarta. Selain itu, beragam pula alas an memilih kawasan hunian itu. Simak saja, beberapa alas an yang diutarakan keempat perempuan berikut ini.

Bogor.

Sesilia(38), ibu dua anak ii, sudah 10 tahun tinggal di Bogor, tepatnya di daerah Bantarjati, Bogor Utara. Bekerja di area Jakarta, membuatnya harus bolak-balik Bogor-jakarta setiap hari, yang biasanya ditempuh dala mwaktu 1,5 jam setiap kali perjalanan.

Dia menyenangi kota ini sejak dia belum berkeluarga, tepatnya sejak kuliah. Susana nayaman, biaya hidup lebih murah, dan anak-anak lebih enjoy, yang semakin meningkatkan kualitas hidup mereka sekelurga, baik jasmani maupun rohani.

Apalagi ditambah dengan akses serta sarana transportasi yang banyak dan mudah untuk mobilisasi sehari-hari. Sebut saja seperti akses tol jagorawi dan sarana seperti kreta api dari stasiun tanah abang dan kota, serta bus dari beberapa titik terminal di Jakarta.

Sesilia menambahkan, sejak dibukanya tol Bogor Outer Ring Road (BORR) membentang dir Pintu Tol Sentul Selatan Jagorawi sampai Darmaga memberikan banyak dampak positif. Salah satunya adalah dari harga tanah yang semakin meningkat pesat.

Serpong

Kawasan Serpong memiliki arti sendir bagi Clah (31). Bertempat tinggal di kawasan Serpong sejak 2007, Cllah memosisikan Serpong sebagai kota satelit berlokasi strategis, terutama dekat dengan lokasi kerjanya.

Menurutnya, Serpong menjadi kota satelit yang paling siap dari segi penataan infrastruktur dan kelengkapan fasilitas. Aksesnya pun mudah, bisa melalui dua jalan told an empat pintu tol. Meski dia harus terbiasa menghabiskan waktu 1-1,5 jam di perjalanan saat pergi dan pulang kantor, tapi hal tersebut tidak menjadi kendala yang berarti.

Clah menambahkan, di tempat tinggal ini, dia merasakan kanyamanan dan peningkatan kualitas hidup. Apalagi di tempatnya, kualitas airnya bagus dan keamanan perumahan terjaga penuh, sehingga dia tak perlu merasas was-was meninggalkan rumah.

Praktis pada saat akhir pecan, Clah cenderung lebih sering menghabiskan waktu di Serpong. Waktu berkumpul bersama keluarga jadi lebih lama dengna mengunjugi pusat kuliner atau perbelanjaan di kawasan ini.

Depok.

Bagi maria (30), Depok adalah kota yang sudah amat dikenalnya. Bagimana tidak sejak lahir hingga sekarang, dia tetap bermukim di kawasan selatan Jakarta ini.

Walaupun sering mengundang mata terbelalak dan ucapan terkejut saat mendengar alamat rumah nya, tetapi dia tetap bermukim di kawasan selatan Jakarta ini.

Meski jauh, alternative transportasi ke daerah ini maupun sebaliknya, jumlah nya banyak, bahkan banyak yang tetap beroperasi 24 jam nonstop. Belum lagi dengan fasilitas umum yang terbilang lengkap, seprti kehadiran mal. Jadi untuk sekadar nongkrong atau belanja, tidak perlu pergi ke Jakarta, tandasnya.

Maria menambahkan, “Dengan kualitas air yang masih baik, udara sejuk, dan bebas banjir, membuat saya masih merasa betah bermukim di kawasan ini. “


Tidak ada komentar:

Posting Komentar